Senin, 09 Juni 2014

imajinasi (?)



Untuk rindu,
Entahlah, hanya kata itu yang kutemukan untuk mengawali ini, kau sudah terlalu jauh mengambil jarak, atau aku yang terlalu jauh berfikir kalau jarak kita sudah terlampau jauh.
Entahlah, aku tak tau,.. yang aku ingat, dulu mereka bingung menggunakan cara apalagi agar kita mau berpencar berbagi jarak, dan sekarang mereka pula yang risau bertanya ada apa dengan kita dan jarak yang (mulai) begitu jauh itu,?
Entahlah, selama itu aku sudah terbiasa dengan keberadaanmu dan selama ini aku mulai terbiasa tak tahu menahu mengenai keberadaanmu.
Iya, kau berjalan diatas sandalmu dan aku berjalan diatas sandalku. Haha.... kita kan punya sandal sendiri-sendiri.
aku ingat betul waktu itu... dalam setiap kegalauan yang ada, dalam setiap tawa yang mengalir begitu saja... kau lebih dari kaca untuk bercermin, kau lebih dari tembok untuk bersandar, kau lebih dari buku untuk dibaca, dan yang baru aku tau, kau ternyata lebih dari angin yang bisa berlalu begitu saja.
Iya,, tidak ada yang perlu disalahkan, dimensi waktulah yang membuat posisi kita pada sekarang.. sekali lagi, kau berjalan diatas sandalmu dan aku berjalan diatas sandalku. Sederhana bukan? Tidak. Menurutku ini sangat rumit, namun semua akan baik-baik saja.. aku percaya, ini hanya belokan kecil dari jalan menuju puncak.. cara bijak Tuhan untuk membimbing kita sampai ke tujuan masing-masing.. cara alam mencoba berbisik bahwa rindu itu benar-benar ada..
Berjalanlah menuju duniamu dan aku akan berjalan menuju duniaku..
Untuk kau, yang dulu kita pernah menjadi ulat bulu di taman yang sama dan pada akhirnya kita kupu-kupu yang tak sama....

Dari aku, yang tetap baik-baik saja tanpa kata kita. Cukup.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar