Kamis, 30 Januari 2014

Jika dan hanya jika dan entahlah....



Jika dan hanya jika dan entahlah....
Coba bayangkan apa jadinya jika dunia yang (anggap saja) indah ini isinya hanya ada dua tipe makhluk. sekali lagi. hanya ada dua tipe. nggak lebih. Cuek dan Cengeng. Iya... hanya dua jenis itu.
Makhluk pertama adalah species jenis cuek. Makhluk ini (terlihat) tidak peduli atau tidak tanggap atau masa bodo akan keadaan sekitar.. oke bahkan apa yang ada tepat dihadapannya saja ia nggak pernah (mau) ngerti. Cuek (nggak peduli) ini juga terbagi atas 2 keadaan, keadaan yang pertama yaitu keadaan dimana makhluk itu bener-bener nggak paham. Dengan tanpa dosa menganggap semua baik-baik saja . nggak ada apa-apa. Nggak ada yang perlu ditanggapi dengan serius. Menyebalkan sekali kan si cuek ini? -_- . keadaan kedua nggak peduli ini lebih parah badai (serasa pengen ngejewer kupingnya kalo ada beneran ) yaitu keadaan dimana sebenernya makhluk ini ngerti kalo ada sesuatu yang terjadi tapi emang sengaja kagak peduli.. kelewat cuek dan bikin emosi (astagfirullah....) #skip
Ini makhluk yang kedua yaitu species jenis cengeng. Nah lohh. Yang ini rempong banget. Segala sesuatunya harus dipertimbangkan  dan disangkutpautkan dengan perasaan, udah tau kan kalo yang namanya perasaan itu adalah semacam sesuatu paling subjektif nilainya? Kalo udah kena langsung deh berkaca-kaca, mata gerimis hati menangis #ehh. menganggap semua yang dihadapannya adalah hal yang menyedihkan yang bisa ditangisi hemmm...
Dunia bakal jadi kayak apa coba kalo isinya cuma mutlak dua species ini. Sepanjang jalan hanya akan melihat makhluk yang tertawa diatas tangisan yang lainnya atau akan menyaksikan tangisan di atas tawa yang lain. Tanpa toleransi dan rasa mau mengerti. Miris memang. Si cuek seakan-akan tak berperasaan. Tidak peka. Dan si cengeng hanya akan mendramatisir keadaan. Semua akan terlihat kelabu (?).
Kedua hal ini perlu ada sih, tapi amat sangat dilarang berlebihan walau sedikitpun. Inget, jangan sampe kelebihan!
Cuek dalam dosis ideal berguna untuk tidak terlalu pening dalam menghadapi persoalan.untuk tidak ambil pusing. Kalo cengeng dalam takaran sempurna (?) juga penting untuk sikap toleransi. Keduanya tidak ada yang salah jika pada porsi yang tepat (porsi disini nggak ada hubungannya sama sekali dengan nasi goreng.) ingatlah, semua ada ukuran tepatnya.
Kamu yang terlalu cuek pliisss tolong ‘belajar membaca’ barangkali disekitarmu ada yang butuh uluran tanganmu, atau sekedar senyum termanismu atau sekurang-kurangnya cukup kedipan matamu #hallahh.... sikapmu yang terlalu cuek hanya akan membuatmu terkesan tidak peka dan (maaf)bodoh.
Dan kamu yang cengeng tolong camkan, pikirkan sejenak,hidup ini terlalu luas kalau hanya untuk meratapi satu titik ketidakpastian. Hakekat hidup memang untuk mencari, dan yang harus kau temukan bukan hanya satu titik itu. Lihatlah keluar,dunia ini terlalu indah untuk kau ratapi bukan? Sudahlah, hapus air matamu. Sikapmu yang terlalu cengeng hanya akan membuatmu terkesan rapuh dan terlihat lemah. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar