tiba saatnya ‘sampah’ yang sempat jadi salah satu tumpukan di dalem folder terselubung ini saya eksekusi keluar,, kali ini masih biasa nggak jauh dari kata geje tapi tetep full hikmah XD
Dalam suatu kondisi, bagaimana
perasaanmu kalau ada suatu aturan yang (entah masih) berlaku, kemudian kamu
melakukan suatu hal berdasarkan tingkat pemahamanmu dengan aturan itu, tidak
semua prosedur kamu lakukan, hanya yang kamu bener-bener ngerti ehh tapi malah dikatain “kamu itu harus
sesuai prosedur, nggak boleh gini, harusnya gitu, bla bla bla ...., kamu ngerti
nggak sih?”
Lalu suatu saat lagi kamu bener-bener
mengikuti aturan itu secara runtut sesuai prosedur tapi tetep dikatain “heyy,,
kamu itu kelewat polos, sesuai aturan itu baik tapi nggak gitu juga kalii...”
Oke fine mungkin kamu harus tau cerita
ini,,,, cekidott....
Alkisah, seorang ayah dan anak sedang perjalanan jauh sambil menuntun unta yang terlihat ada beberapa barang yang diletakkan diatas unta tersebut. Sampai mereka berpapasan dengan seseorang pedagang pertama. Dia berkata, ”Dasar bodoh kalian…ada unta yang kuat dan kekar gitu kok tidak dinaiki oleh salah satu dari kalian, kalian malah susah payah berjalan kaki begitu? Dasar Bodoh!”
Sang ayah kaget, dan menyuruh sang anak untuk naik unta tersebut. Tak lama kemudian mereka berpapasan dengan pedagang kedua. Dia Berkata, ”Emang anak tidak tau diri, masak Ayahnya dibiarkan berjalan menuntun unta yang dinaiki anaknya…!”
Sang Anak kaget, kemudia dia memper-silahkan ayahnya untuk naik unta. Tak lama kemudian mereka berpapasan dengan pedangang ketiga. Dia berkata, ”Wah… wah… tega nian ini sang Ayah… masak anak yang belum besar ini disuruh menuntun unta, sedang ayahnya bersantai diatas unta…?”
Sang Ayah kaget, kemudian mengajak anaknya untuk naik bersama-sama ke atas unta. Hingga mereka bertemu dengan pedagang ke empat. Dia berkata. “Dasar manusia-manusia tidak berperikehewanan! unta kok dinaiki oleh dua orang dan barang-barang?… kasihanilah unta tersebut… dimana letak hati kalian!”
Kemudian sang ayah berkata kepada anaknya, “Anakku, memang ketika kita mengharap nilai dari manusia, maka akan seperti ini…. tidak jelas…, maka biarlah Allah yang menilai kita…!”
Closing statement yang keren dari ayah, Hikmah yang bisa diambil dari
cerita yang diatas itu menurut saya...
Biarlah Allah saja yang menilaimu… kalau kamu berbuat baik, mungkin orang
lain akan ada yang berprasangka bahwa ada modus apalah gitu di balik perbuatan
baik yang kamu lakukan tapi, tetaplah berbuat baik. Kadang-kadang orang lain
juga berpikir secara tidak masuk akal, egois dan apalah itu namanya . tapi,
bagaimanapun juga, terimalah pendapat mereka, kita harus tau kalo setiap
‘kacamata’ yang dipakai setiap orang itu berbeda, kalo kamu nggak sanggup
ngedengerin mereka yaudah tutup kuping aja daripada collapse haha :D
Apabila kamu berhasil mencapai sesuatu , kamu mungkin akan mendapati
orang-orang yang bersikap negatif ke kamu, entah itu jelous, menentang, nggak
suka de el el yang membuat kamu jadi rada sedih juga atas pencapaianmu itu.
Tetapi teruskanlah mimpi selanjutnya dari pencapainmu itu. Jangan hiraukan
kata-kata yang menyakitkan, ambil saja kata-kata yang membangun, kan kata pak
ustadz Salim “balaslah dari setiap yang menyakitkan dengan yang menyembuhkan”
#eaaa
Apa yang telah kamu bangun dalam waktu yang yang bertahap dan tidak
sebentar juga dengan tidak mudah itu, dapat dihancurkan orang dalam waktu satu
detik saja bahkan dengan satu kalimat kata saja. Tetapi, janganlah berhenti dan
tetaplah membangun mimpimu. Terus kalau kamu sudah menemukan kedamaian dan
kebahagiaan di dalam hati, bisa jadi orang lain mungkin akan iri hati kepadamu.
Tetapi, tetaplah berbahagia. Ingat ke hikmah nomer 1 hehe....
Kebaikan yang kamu lakukan hari ini, mungkin besok bakal dilupakan orang.
Meskipun begitu teruslah berbuat baik. Berikan yang terbaik dari apa yang kamu
miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang
terbaik. Ingat bahwa Allah itu tidak tidur, Dia tau betul apa yang kamu lakukan
J
Menyadari bahwa semuanya itu ada di antara kamu dan Allah. Tidak akan
pernah ada antara kamu dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain
pikir atas perbuatan baik yang kamu lakukan. Tetapi percayalah bahwa Allah
tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.
jadi, All is well,, just enjoy the show ahahaha :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar