Selasa, 26 November 2013

Di Ujung Gang, Suatu Pagi

Di ujung gang, suatu pagi ,
Ia berjalan santai menelusuri gang sempit nan ramai itu
Tatapan matanya fokus, fokus pada ketidakjelasan
Entah apa yang ada dalam benaknya saat itu
Ia berjalan tetap lurus
Tak memperhatikan sekitarnya yang ramai riuh ricuh, kendaraan berlalu lalang itu
Ia tetap berjalan di tepi jalan tanpa trotoar itu
Entah arah mana yang menjadi tujuannya
Ia tetap berjalan dengan tatapan fokus
Fokus pada kekosongan yang ada
Membiarkan disekitarnya menebak-nebak
Ia mau kemana?
Apa yang terjadi?
Belum selesai ia beranjak dari benak
Ia sudah muncul keluar,
Berjalan lurus di tepi jalan

Di sebrang jalan itu,
Seseorang penuh ambisi berlari cepat
Tak peduli nafasnya mulai tersendat
Seseorang yang mengharap (ragu)  akan adanya pertemuan
Walau selalu mengelak adanya harapan itu,
sudahlah ...
Tidak, tidak, bukan.
Seseorang itu bukan sedang berharap
Seseorang itu hanya sedang mencari jawaban
Iya, seseorang itu mencari jawaban yang tak pernah ada,
Bukankah tidak mutlak semua tanya harus ada jawabnya?
Terkadang, hanya waktu yang akan menghapus pertanyaan itu perlahan-lahan,
Kemudian hilang, dan berganti dengan kata tanya lain?
Benar begitu bukan?

Sekarang aku tau, kenapa mereka tak pernah bertemu,
Karena mereka berjalan berlawanan arah
Mereka berada saling bersebrangan
Dan sampai kapanpun,
Mereka tak akan pernah saling mengenal




Pagi itu, gerimis, di ujung gang J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar