Di
ujung gang, suatu pagi ,
Ia
berjalan santai menelusuri gang sempit nan ramai itu
Tatapan
matanya fokus, fokus pada ketidakjelasan
Entah
apa yang ada dalam benaknya saat itu
Ia
berjalan tetap lurus
Tak
memperhatikan sekitarnya yang ramai riuh ricuh, kendaraan berlalu lalang itu
Ia
tetap berjalan di tepi jalan tanpa trotoar itu
Entah
arah mana yang menjadi tujuannya
Ia
tetap berjalan dengan tatapan fokus
Fokus
pada kekosongan yang ada
Membiarkan
disekitarnya menebak-nebak
Ia
mau kemana?
Apa
yang terjadi?
Belum
selesai ia beranjak dari benak
Ia
sudah muncul keluar,
Berjalan
lurus di tepi jalan
Di
sebrang jalan itu,
Seseorang
penuh ambisi berlari cepat
Tak
peduli nafasnya mulai tersendat
Seseorang
yang mengharap (ragu) akan adanya
pertemuan
Walau
selalu mengelak adanya harapan itu,
sudahlah
...
Tidak,
tidak, bukan.
Seseorang
itu bukan sedang berharap
Seseorang
itu hanya sedang mencari jawaban
Iya,
seseorang itu mencari jawaban yang tak pernah ada,
Bukankah
tidak mutlak semua tanya harus ada jawabnya?
Terkadang,
hanya waktu yang akan menghapus pertanyaan itu perlahan-lahan,
Kemudian
hilang, dan berganti dengan kata tanya lain?
Benar
begitu bukan?
Sekarang
aku tau, kenapa mereka tak pernah bertemu,
Karena
mereka berjalan berlawanan arah
Mereka
berada saling bersebrangan
Dan
sampai kapanpun,
Pagi
itu, gerimis, di ujung gang J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar