Selasa, 08 Oktober 2013

Tentang Kehidupan yang sebenarnya (part II)

Tentang Kehidupan yang sebenarnya (part II)
Bicara tentang kehidupan emang nggak akan ada habisnya, kali ini yang punya akun lagi mau nulis tentang kehidupan yang bagian ‘sesuatu’ hehe,,,,
Iya ‘sesuatu’, ‘sesuatu’ yang begitu jelas, jelas kalau abstrak. #entahlah

‘Sesuatu’ yang idealnya ibarat bangunan yang lengkap dan kokoh,
Ada yang harus menjadi pondasi, yang letaknya di paling bawah, tertimbun tanah, menopang bagian lain, ia paling tak terlihat, namun ia begitu kuat
Ada yang menjadi tembok yang kokoh, tugasnya memberi batasan yang jelas antar ruangan, ia berdiri kokoh dan harus tahan goncangan
Ada yang menjadi pintu, harus sabar menerima perlakuan yang sama, dibuka dan ditutup, demi  keluar dan masuknya sesuatu lain yang membutuhkan
Ada yang menjadi atap, paling atas, paling terlihat, namun harus tahan terhadap panas menyengat, hujan deras, angin kencang, bahkan badai
Ada juga yang menjadi lantai, garisnya memang diinjak-injak, bahkan seburuk apapun bangunan tetaplah ada lantai yang menjadi bagiannya entah itu lantai tanah ataupun keramik marmer sekalipun, lantai tak pernah meminta untuk menjadi yang lain walaupun ia tercipta menjadi alas.

Walau bagaimanapun juga setiap bagian-bagian bangunan adalah penting tidak peduli pondasi, tembok, pintu, atap maupun lantai. Mereka sudah punya peran masing-masing demi membentuk bangunan yang kokoh. Jadi, mau apalagi,,,, percayalah, kehidupan ini hanya masalah yang perlu diselesaikan, bukan ujian yang harus dihindari, hadapilah, laksanakan apapun yang menjadi amanahmu secara maksimal apapun yang bisa kau perbuat, biar Dia yang menilainya, biar Dia yang membalasnya J

Masih tentang ‘sesuatu’ lagi, ibarat tanaman, ada akar, batang, daun dan bunga.
Si akar yang tertimbun tanah, kotor, bentuknya pun seperti itu, tapi ia mencari sumber kehidupan
Si batang yang mengangkut membawa sumber kehidupan itu,
Kemudian,
Si daun yang rela beradu panas dengan teriknya sang surya demi masaknya sumber kehidupan,
Dan yang terakhir,
Si bunga, muncul paling indah bermekaran di ujung-ujung dahan, hasil pencarian akar yang di angkut batang ke udian dimasak oleh daun dan kemudian mencullah bunga, paling indah, tapi paling cepat layu, kemudian berganti dengan bunga-bunga lain. Semua siklusnya sama, berperan dengan masing-masing tugasnya.

Berhentilah mengutuk apapun pekerjaanmu saat ini, jalani dengan senang hati, Dia itu Maha Adil
Bukankah kebaikan tetaplah kebaikan walaupun tak terlihat, hhmmmm tunggu dulu, di hadapanNya kebaikan walaupun tersembunyi tetap terlihat, ingatlah, Dia Maha Melihat

Lalu, apalagi yang ingin kau tanyakan? Apalagi yang kau ragukan? Sudah jelaskan dalam Qs Muhammad ayat 7, “Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu, jika kamu menolong (agama)-Nya”

Sudahlah, bergeraklah sekarang sebagai apapun posisimu, dimanapun tempatmu, lakukan apapun yang kamu bisa, tepis semua spekulasi-spekulasi ambigu yang mengganggumu, jangan bersedih, Dia selalu bersamamu J


Tulisan ini kubuat khusus untukmu, teman  ^_^’


Tidak ada komentar:

Posting Komentar